Kamis, 17 Maret 2011

PETILASAN KERATON PAJANG DI POLENG

Nun jauh di pelosok Sragen bagian utara tepatnya di Dukuh Bawang, 
Poleng, Gesi, tersimpan sebuah warisan sejarah petilasan Keraton Pajang.
 Lokasi petilasan itu memang agak jauh masuk ke dalam. Sekitar dua jam 
dari pusat kota Sragen, menyusuri jalan terjal, berliku dan naik turun 
di pedalaman Poleng. Petilasan yang dinamakan Punden Bawang ini terletak
 di lokasi agak berbukit, dikelilingi pepohonan rimbun. Di dalam cungkup
 setinggi 2,5 meter, terdapat tiga makam dengan nisan dari kayu. <br>
Menurut sesepuh Dukuh Bawang yang juga mantan Kepala Desa Poleng, Sastro
 Siswoyo (73), tiga makam itu konon diyakini sebagai makam Syeh Iloduni,
 garwa peminggil atau selir dari Sultan Hadiwijaya atau Joko Tingkir. 
Kemudian dua makam yang mendampingi adalah makam Syeh Joko Sampurno, 
putra dari Iloduni dengan Joko Tingkir dan makam pamomong-<br>
nya atau pembantunya. <br>
“Jadi menurut cerita dari leluhur dulu, hubungan asmara antara Joko 
Tingkir dan Syeh Iloduni ini tidak dikehendaki oleh Garwa Prameswari se-<br>
hingga diam-diam ia diusir dari Keraton Pajang dan akhirnya mengembara 
dan membesarkan putranya ke Poleng sampai akhirnya dimakamkan di sini,” 
ujar Sastro.&nbsp;&nbsp; <br>
Hingga kini, petilasan ini menjadi lokasi yang sangat disakralkan oleh 
warga. Hampir setiap setahun sekali diadakan ritual sedekah bumi 
nyadranan oleh warga. Tak hanya itu, terkadang banyak pengunjung dari 
luar kota yang menyempatkan berziarah karena petilasan ini diyakini 
menyimpan keberkahan. “Ada pengunjung dari Demak juga Jakarta pernah ke 
sini. Ada keyakinan kalau ziarah ke sini dan punya hajat terkait jabatan
 biasanya banyak kabulnya. Bukan sepenuhnya meyakini, tapi mungkin cuma 
sebagai lantaran,” terangnya. Menurut Sastro, biasanya ritual dilakukan 
pada hari Senin Pon. <br>
Sementara, Kades Poleng, Budiyono menambahkan sebagai salah satu aset 
sejarah, keberadaan Punden Bawang memang akan dipertahankan dan terus 
dirawat. Pihaknya berharap keberadaan situs ini bisa menjadi salah satu 
ikon sejarah Desa Poleng yang bisa menarik arua pengunjung domestik 
maupun dari luar daerah.
 
Sumber :http://joglosemar.co/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar